Salah satu sudut Kota Kuala Lumpur, Malaysia./Antara/Rosa Panggabean
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Indonesia masuk menjadi 10 negara terbaik untuk tujuan para wisatawan Muslim dunia. Demikian hasil penelitian yang dipublikasikan konsultan perjalanan, Crecentratring, yang berbasis di Singapura.
Parameter terbaik, yang digunakan konsultan itu dalam menentukan negara-negara mana yang menjadi tujuan wisatawan Muslim dilihat dari jumlah wisatawan yang datang, ketersediaan makanan, penginapan dan kemudahan akses tempat ibadah.
Masing-masing parameter dihitung dengan skala 1-10.Dari penilaian yang dilakukan para wisatawan Muslim dunia, Indonesia mendapatkan nilai 6.1. Posisi Indonesia diikuti oleh Maroko (6.1), Yordania (6.1), Brunei (6.0), Qatar (6.0), Tunisia (6.0) dan Oman (6.0). Untuk penilaian terbaik diperoleh Malaysia (8.3), disusul Mesir (6.7), Uni Emirat Arab (6.6), Turki (6.6), Arab Saudi (6.4) dan Singapura (6.3).CEO
Crescentrating, Fazal Bahardeen mengatakan terpilihnya Malaysia merupakan wujud dari keseriusan pemerintah dalam mengembangkan wisata halal. Ini yang tidak dilakukan pemerintah Indonesia.
"Masalah utama dari Indonesia adalah tidak mudah bagi wisatawan Muslim menemukan ketersediaan makanan halal. Bagi penduduk lokal itu tentu bukan masalah," kata dia seperti dikutip alarabiya.net, Rabu (16/1).
Sementara itu, pujian khusus diberikan kepada bandara Internasional Thailand, Suvarnabhumi yang dianggap ramah terhadap wisatawan Muslim. Bandara, menurut para wisatawan Muslim, menyediakan ruangan yang cukup nyaman dan akses yang mudah kepada mereka untuk melaksanakan shalat.
Dalam kesempatan itu, konsultan juga merilis data yang menyebut dana yang dikeluarkan wisatawan Muslim tumbuh cepat, lebih cepat dari rata-rata global. Tahun 2020, konsultan memperkirakan jumlahnya mencapai 192 miliar dolar AS. Tahun 2011, dana yang dikeluarkan wisatawan Muslim mencapai 126 miliar dolar AS.
Parameter terbaik, yang digunakan konsultan itu dalam menentukan negara-negara mana yang menjadi tujuan wisatawan Muslim dilihat dari jumlah wisatawan yang datang, ketersediaan makanan, penginapan dan kemudahan akses tempat ibadah.
Masing-masing parameter dihitung dengan skala 1-10.Dari penilaian yang dilakukan para wisatawan Muslim dunia, Indonesia mendapatkan nilai 6.1. Posisi Indonesia diikuti oleh Maroko (6.1), Yordania (6.1), Brunei (6.0), Qatar (6.0), Tunisia (6.0) dan Oman (6.0). Untuk penilaian terbaik diperoleh Malaysia (8.3), disusul Mesir (6.7), Uni Emirat Arab (6.6), Turki (6.6), Arab Saudi (6.4) dan Singapura (6.3).CEO
Crescentrating, Fazal Bahardeen mengatakan terpilihnya Malaysia merupakan wujud dari keseriusan pemerintah dalam mengembangkan wisata halal. Ini yang tidak dilakukan pemerintah Indonesia.
"Masalah utama dari Indonesia adalah tidak mudah bagi wisatawan Muslim menemukan ketersediaan makanan halal. Bagi penduduk lokal itu tentu bukan masalah," kata dia seperti dikutip alarabiya.net, Rabu (16/1).
Sementara itu, pujian khusus diberikan kepada bandara Internasional Thailand, Suvarnabhumi yang dianggap ramah terhadap wisatawan Muslim. Bandara, menurut para wisatawan Muslim, menyediakan ruangan yang cukup nyaman dan akses yang mudah kepada mereka untuk melaksanakan shalat.
Dalam kesempatan itu, konsultan juga merilis data yang menyebut dana yang dikeluarkan wisatawan Muslim tumbuh cepat, lebih cepat dari rata-rata global. Tahun 2020, konsultan memperkirakan jumlahnya mencapai 192 miliar dolar AS. Tahun 2011, dana yang dikeluarkan wisatawan Muslim mencapai 126 miliar dolar AS.
Redaktur: Heri Ruslan
Reporter: Agung Sasongko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar