"Fenomena alam itu sering terjadi. Jadi bukan sesuatu yang ajaib."
Sejumlah pendaki melakukan pendakian Gunung Merapi dengan latar belakang Gunung Merbabu, Minggu (27/05/2012) (ANTARA/ Teresia May)
Sumber : Vivanews
Sejumlah pendaki melakukan pendakian Gunung Merapi dengan latar belakang Gunung Merbabu, Minggu (27/05/2012) (ANTARA/ Teresia May)
Gunung Merbabu tiba-tiba berdentum, Senin pagi, 17 Februari lalu. Dentuman yang disusul gempa selama beberapa detik itu membuat warga takut. Apalagi sebelum dentuman terjadi, tanah di sekitar gunung terangkat dan sesaat terempas kembali. Fenomena alam apakah ini?
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono menjelaskan, sebetulnya tidak ada yang aneh dari gerakan tanah itu. Fenomena itu terjadi karena tanah yang bergerak mencari keseimbangan baru.
"Gerakan tanah ini disebut juga rayapan. Ini sering terjadi kok. Jadi, bukan sesuatu yang ajaib dan misterius," kata Surono saat dihubungi VIVAnews, Rabu 19 Februari 2014.
Surono lantas memberikan ilustrasi menggunakan kursi. Jika sebuah kursi ditarik di atas lantai, akan menimbulkan bunyi. "Dan, di atas permukaan lantai itu kan sebenarnya ada getaran juga. Nah, ini sama dengan rayapan," ujarnya.
Tanah-tanah yang retak kemudian bergerak untuk menemukan kesimbangan baru. Dalam skala besar, gerakan tanah ini akan menimbulkan bunyi dentuman dan goyangan yang mirip gempa. "Seperti yang di Gunung Merbabu itu," kata dia.
Biasanya, kata dia, fenomena ini terjadi saat hujan lebat turun dalam jangka lama. "Saat hujan, bobot tanah di atas kan bertambah," katanya. (umi)
Sumber : Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar